Perlukah Diagnosis Leukocytosis Dikode?

Dalam pengkodingan diagnosis fraktur sering saya temui adanya diagnosis sekunder leukocytosis (leukositosis). Namun dalam klaim JKN BPJS Kesehatan diagnosis ini sering diminta verifikator BPJS Kesehatan untuk tidak diinputkan dalam software INACBG.

Leukocytosis (Leukositosis) adalah jumlah sel darah putih (jumlah leukosit) di atas batas normal dalam darah. Hal ini sering tanda respon inflamasi, yang paling umum akibat dari infeksi, tetapi juga dapat terjadi infeksi parasit tertentu atau pada tumor tulang. Hal ini juga dapat terjadi setelah latihan berat, kejang seperti epilepsi, stres emosional, kehamilan dan persalinan (Wikipedia).

Sebenarnya bagaimana ketentuan pengkodingan ICD mengenai diagnosis leuocytosis ini, saya pun mencari referensi, dan saya temukan diskusi dosen koding waktu kuliah dulu yang kebetulan membahas permasalahan ini. Dalam diskusi tersebut seseorang mengajukan pertanyaan kepada dosen saya dulu waktu kuliah (Pak Sis Wuryanto) berikut pertanyaannya :

Verifikator selalu menginstruksikan bahwa diagnosa sekunder leukositosis (D72.8) untuk tidak diinput pada aplikasi INACBG. Berikut contoh kasusnya

Kasus 1
Diagnosis Utama : I61.9 Intracerebral haemorrhage, unspecified
Diagnosis Sekunder : I10 Essential (primary) hypertension, D72.8 Leukosistosi, R50.9 (Fever, unspecified)

Kasus  2
Diagnosis Utama : R56.8 (other & unspecified convulsion)
Diagnosis Sekunder : D72.8 Leukositosis

Kasus 3
Diagnosis Utama : J06.8 Other acute upper respiratory infections of  multiple sites
Diagnosis Sekunder : E16.2 Hypoglycaemia, unspecified, D72.8 Leukosistosis

Kasus 4
Diagnosis Utama : B77.0 Ascariasis with intestinal complications
Diagnosis Sekunder : A09 Other gastroenteritis and colitis of infectious and unspecified origin, E86 Volume Depletion, D72.8 Leukosistosis

Kasus 5
Diagnosis Utama : A09 Other gastroenteritis and colitis of infectious and unspecified origin
Diagnosis Sekunder : E86 Volume Depletion, D53.9 Nutritional anaemia, unspecified, D72.8 Leukosistosis

Dan berikut ini jawaban dari Pak Sis Wuryanto

Memang leukocytosis itu hanya dari hasil pemeriksaan laboratorium, yang menandakan jumlah leukosit yang abnormal, biasanya tinggi. Leukocytosis itu merupakan tanda dari suatu kondisi atau infeksi dalam tubuh pasien. Jadi belum diagnosis yang definitif (diagnosis belum pasti). Kalau sudah ada diagnosis yang ditetapkan, memang leukocytosis tidak perlu dikode.

Catatan : 
Diskusi diatas telah diedit untuk penyempurnaan bahasa,
Rangkuman ini hanya untuk mempermudah referensi koding diagnosa.
Mohon koreksi jika ada kesalahan atau ada hal yang kurang berkenan.
Semoga bermangfangat


Posting Komentar

Pertanyaan atau berdiskusi, silahkan melalui kolom komentar pada artikel yang terkait dengan topik permasalahan.

ERROR - HALAMAN TIDAK TERSEDIA

Copyright © Hakayuci